11.09.2014

Manusia Yang Paling Pandai Berteman

Manusia yang paling pandai berteman adalah yang bisa berteman sangat baik dengan ibu bapaknya. Menjadi teman yang memberikan hak-hak teman baiknya walau dipisah waktu dan ruang. InsyaAllah dalam berteman baik dengan keduanya, kita nggak akan menemui kekecewaan, kepalsuan, penghianatan, kemudharatan atau bahkan kedengkian di dalamnya. Berbeda kalo kita mencari teman baik dari lingkungan sosial, sangat mungkin kita dapati bermacam hal yang mengecewakan dikarenakan salah  memilih teman. Bahkan dengan saudara kandungpun masih bisa kita kepentok hal-hal yang kurang menyenangkan. Meski begitu, pesan Rasulullah yaitu bahwa kita sebaiknya tetap harus mengutamakan jalinan pertemanan dengan kerabat yang hubungannya dekat dengan kita setelah ibu bapak kita. Dan ini sama artinya kita harus  siap berteman baik dengan saudara kandung kita.




Seseorang datang kepada Baginda Rasulullah dan bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak untuk aku jadikan sebagai teman baik?" 
Baginda menjawab, "Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian orang yang hubungan kekerabatannya terdekat denganmu" 

Untuk seseorang yang berkarakter introvert, rasanya jauh lebih ayem kalo dalam kehidupannya bisa membatasi pertemanan. Bahkan nggak jarang terlontar kalimat agak ekstrim bahwa hidupnya tidak membutuhkan teman. 
Well, sah saja karena itu adalah pendapat, keinginan dan hak pribadi seseorang, sekalipun fitrahnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang artinya akan ada rasa saling membutuhkan. 

Tapi di luar semua jenis pertemanan, utamakanlah landasan yang diajarkan Rasulullah dalam memilih teman baik. Utamakan kedua ibu dan bapak kita sehingga terbentuk ikatan yang lebih kuat dibandingkan ikatan hubungan pertemanan kita dengan lainnya. 
Jangan sampai terbalik, teman kita segambreng banyaknya tapi justru orangtua kita merasa kesepian karena sulit menjadikan kita teman baiknya atau malah kitanya kurang mengutamakan mereka jadi teman terbaik yang layak dapat prioritas perhatian kita. Nauzubillah yah...

Simpelnya sih gini, kalo sama ibu dan bapak sendiri saja hubungan kita tidak akrab, tidak berisi ketulusan serta tidak ada empati yang besar dan perhatian yang mendalam, bagaimana kita berharap akan menuai kepercayaan orang lain untuk menjadikan kita teman baik mereka?. Betul?.....
Kalopun kita adalah seorang introvert yang sangat menutup diri dari pergaulan, tetap saja tidak ada alasan kita untuk tidak menjadikan orang tua sebagai teman baik. 
Karena setidaknya, merekalah yang  sebetulnya berharap agar kita bisa selalu jadi teman setianya, teman terbaik dalam hidup mereka. Terutama saat berada di usia senja...
Kebutuhan untuk ditemani ngobrol, berembuk, dituntun berjalan dan sebagainya hanya bisa dilakukan oleh teman terbaik mereka. Dan itu adalah kita, anaknya. 

Untuk itu jadikanlah diri kita manusia yang layak dijadikan teman baik oleh orang lain, dikarenakan kesetiaan kita pada teman terbaik sedari masa kecil, yaitu ibu bapak kita. 

No comments:

Post a Comment